iklan

Minggu, 11 Juni 2017

bisnis & kebangkrutan yang pernah dialami donald trump

Hasil gambar untuk Donald Trump



    Trump memulai kariernya di perusahaan ayahnya, The Trump Organization yang berkonsentrasi di bidang penyewaan rumah kelas menengah. Salah satu proyek pertamanya adalah merenovasi komplek apartemen Swifton Village di Cincinnati, Ohio. Trump mengubah komplek apartemen 1200 unit dan menaikkan tarif 66% menjadi 100%. Ketika menjual kembali Swifton Village seharga US$ 12 juta, Trump Organization meraup keuntungan sebesar US$ 6 juta.
Pada tahun 1970an, Trump mendapat keuntungan dari Pemerintah kota New York atas pembayaran pajak sebagai ganti krisis keuangan yang dihadapi Hotel Commodore. Trump juga sukses mengembangkan bidang properti untuk Javits Convention Center. Berkembangnya Javits Convention Center membuat Trump berurusan dengan pemerintah kota New York. Salah satu proyeknya yang bernilai US$ 110 juta ternyata membuat New York membayar antara US$ 750 juta hingga US$ 1 miliar. Trump menawarkan untuk mengganti rugi proyek itu tetapi tawarannya ditolak.
Keadaan yang serupa terjadi ketika New York berusaha untuk merenovasi Wollman Rink di Central Park. Sebuah proyek pada tahun 1980 yang ditagetkan selesai dalam 2,5 tahun, tetapi hingga tahun 1986 dan US$ 12 juta telah dikeluarkan proyek belum selesai. Trump menawarkan untuk menangani proyek itu dan ia menyelesaikannya dalam waktu 6 bulan dengan dana hanya US$ 2,750,000. Menariknya, selama awal tahun 1980an, Trump mengambil alih usaha jasa Roy Cohn, kepala Senat Komite Permanen pada Penyelidikan ( Senate Permanent Subcommittee on Investigations).

Resesi dan kebangkrutan

Pada tahun 1990, sebagai dampak dari resesi, Trump kesulitan membayar utangnya. Ia dihadapkan pada masalah pembayar pinjaman atas kasino ketiganya yaitu Taj Mahal yang setara dengan 1 miliar dollar dengan bunga sangat tinggi.
Meski ia harus mempertahankan bisnisnya dengan tambahan pinjaman dan menunda pembayaran bunga pinjaman, pada tahun 1991 melonjaknya hutang membuat bisnisnya mengalami kemunduran yang besar. Bank-bank telah kehilangan ratusan juta dolar.
Pada tanggal 2 November 1992Trump Plaza Hotel terpaksa merencanakan paket perlindungan dari kebangkrutan setelah tidak mampu membayar tunggakan pinjaman. Dalam rencananya, Trump bersedia untuk memberikan 49 persen saham dari Hotel mewah tersebut. Kepada Citibank dan 5 penyandang dana lainnya. Namun sebaliknya, Trump menerima keadaan yang lebih baik yaitu menjabat posisi sebagai Chief Executive, meski tanpa bayaran.
Pada tahun 1994, Trump kehilangan 900 juta dolar dari rekening pribadinya dan kerugian drastis pada sektor bisnis sebesar 3,5 miliar dolar. Ketika ia dipaksa untuk meninggalkan Trump Shuttle, ia diharuskan untuk mengurus Trump Tower di New York City dan mengontrol 3 buah kasino di Atlantic City.
Chase Manhattan Bank yang telah meminjamkan uang kepada Trump untuk membeli West Side Yards, yang merupakan parsel Manhattan terbesarnya, terpaksa harus dijual kepada pengembang-pengembang di Asia.
Menurut anggota pembentuk Organisasi Trump, Trump tidak mengembalikan semua kepemilikan atas Real Estate. Para pemilik berjanji untuk memberikan 30 persen dari keuntungan manakala bangunan-bangunan tersebut selesai dikembangkan atau terjual. Hingga masa itu, para pemilik menginginkan apa yang telah Trump lakukan yaitu membangun kerja. Mereka kemudian memberikan model konstruksi terbaru dan dana manajemen untuk mempercepat pembangunan.


source: wikipedia

Pendidikan donald trump

Pendidikan

Hasil gambar untuk donald trump saat kuliah
donal trump
             Trump kuliah di Universitas Fordham di Bronx selama dua tahun sejak Agustus 1964. Ia kemudian pindah ke Wharton SchoolUniversitas PennsylvaniaPhiladelphia. Wharton School saat itu merupakan salah satu perguruan yang memiliki departemen kajian properti di Amerika Serikat.[21][22] Ia mengambil kerja sampingan di perusahaan milik keluarganya, Elizabeth Trump & Son, yang menggunakan nama nenek Trump dari pihak bapak.[23] Trump lulus dari Wharton bulan Mei 1968 dengan gelar Bachelor of Sciencedari jurusan ekonomi.[22][24][25]Keluarga ini memiliki rumah dua lantai berarsitektur Kebangkitan Tudor di Midland Parkway, Jamaica Estates, tempat Trump menetap saat masih bersekolah di The Kew-Forest School.[16] Trump berhenti sekolah pada usia 13 tahun dan mendaftar di New York Military Academy (NYMA),[17] Cornwall, New York. Di sana, Trump lulus setelah menyelesaikan kelas delapan. Pada tahun 1983, Fred Trump mengatakan kepada seorang wartawan bahwa Donald itu "anak yang cukup bandel ketika masih kecil."[18] Trump ikut serta dalam latiha ngerak baris, mengenakan seragam, dan mendapat pangkat kapten pada tahun seniornya. Ia dipindahkan dari jabatan komandan setelah salah satu anggotanya diduga memplonco anggota baru di baraknya; Trump mengatakan bahwa ia "naik pangkat" dengan pemindahan tersebut.[19] Tahun 2015, Trump memberitahu penulis biografinya bahwa NYMA memberinya "latihan militer yang lebih keras dibandingkan orang-orang yang terlibat di militer".[20]
Trump tidak ikut wajib militer pada masa Perang Vietnam.[26] Semasa kuliah tahun 1964 sampai 1968, ia mendapat empat surat penangguhan medis.[27] Tahun 1966, ia dinilai layak ikut wajib militer setelah mengikuti uji kesehatan militer. Tahun 1968, ia dinilai layak oleh dewan wajib militer daerah, tetapi diberikan surat penangguhan medis 1-Y pada Oktober 1968.[28] Dalam sebuah wawancara untuk biografi tahun 2015, Trump mengatakan bahwa ia diberi surat penangguhan medis karena memiliki taji tumit.[20] Bulan Desember 1969, Trump mendapat nilai tinggi pada undian wajib militer sehingga ia boleh tidak ikut dinas militer.[28][29][30]


source: wikipedia

Donald Trump

Donald John Trump (/ˈdɒnəld ɒn trʌmp/; lahir di New York CityNew York14 Juni 1946; umur 70 tahun) adalah pebisnis, tokoh televisi realita, politikus, dan Presiden Amerika Serikat ke-45.
Sejak 1971, ia memimpin The Trump Organizationperusahaan induk utama untuk semua usaha properti dan kepentingan bisnis lain miliknya. Sepanjang karier bisnisnya, Trump telah membangun gedung perkantoran, hotel, kasino, lapangan golf, dan fasilitas bermerek lainnya di seluruh dunia. Ia terpilih sebagai presiden Amerika Serikat ke-45 pada pilpres 2016 dari Partai Republik; ia mengalahkan calon dari Partai DemokratHillary Clinton. Ia dilantik pada tanggal 20 Januari 2017.
Trump lahir dan besar di New York City. Ia meraih gelar sarjana dari jurusan ekonomi Wharton School di Universitas Pennsylvania pada tahun 1968. Tahun 1971, ia mengambil alih kendali perusahaan properti dan konstruksi milik ayahnya, Fred Trump. Trump tampil di berbagai ajang Miss USA yang penyelenggaraannya dikuasai Trump sejak tahun 1996 sampai 2015. Ia juga tampil secara mendadakdi sejumlah film dan seri televisi. Ia sempat mencalonkan diri sebagai presiden dari Partai Reformasi pada tahun 2000, namun mengundurkan diri sebelum pemungutan suara dimulai. Ia merupakan pembawa acara dan produser The Apprentice, seri televisi realita di NBC, pada tahun 2004 sampai 2015. Hingga 2016, ia terdaftar di Forbes sebagai orang terkaya ke-324 di dunia dan ke-113 di Amerika Serikat dengan kekayaan bersih $4,5 miliar.[3]
Pada Juni 2015, Trump mengumumkan pencalonan dirinya sebagai presiden dari Partai Republik dan langsung menjadi calon unggulan. Bulan Mei 2016, para pesaingnya di Partai Republik menghentikan kampanyenya masing-masing. Bulan Juli 2016, ia secara resmi dicalonkan sebagai presiden pada Konvensi Nasional Republik 2016. Kampanye Trump mendapat liputan media dan perhatian luas di dalam maupun luar negeri. Banyak pernyataan Trump dalam berbagai wawancara, Twitter, maupun kegiatan kampanyenya yang memicu kontroversi atau terbukti keliru. Sejumlah kegiatan kampanye Trump sepanjang pemilihan pendahuluan dibarengi oleh unjuk rasa. Setelah Trump memenangi pemilu, ia memulai proses transisi pemerintahan. Pada usia 70 tahun, ia merupakan orang tertua yang menjabat sebagai presiden Amerika Serikat.
Kebijakan Trump meliputi renegosiasi perjanjian dagang A.S.–Cina, penolakan terhadap beberapa perjanjian dagang seperti NAFTAdan Kemitraan Trans-Pasifik, penegakan hukum imigrasi yang lebih ketat serta membangun tembok di sepanjang perbatasan A.S.–Meksiko, reformasi perawatan veteran, pembatalan dan penggantian Undang-Undang Layanan Kesehatan Terjangkau (Affordable Care Act), dan pemotongan pajak. Setelah serangan Paris November 2015, Trump mengusulkan penghentian sementara imigrasi Muslim ke Amerika Serikat; ia kemudian mengubah rencana kebijakannya menjadi "pemeriksaan latar sangat ketat" dari negara-negara tertentu.[4]



key:
Donald Trump , Donald Trump , Donald Trump , Donald Trump , Donald Trump , Donald Trump , Donald Trump , Donald Trump , Donald Trump , Donald Trump , Donald Trump , Donald Trump , Donald Trump , Donald Trump , Donald Trump , Donald Trump , Donald Trump , Donald Trump , Donald Trump , Donald Trump , Donald Trump , Donald Trump , Donald Trump , Donald Trump , Donald Trump , Donald Trump , Donald Trump , Donald Trump , Donald Trump , Donald Trump , Donald Trump , Donald Trump , Donald Trump , Donald Trump , Donald Trump , Donald Trump , Donald Trump , Donald Trump , Donald Trump , Donald Trump , Donald Trump , Donald Trump , Donald Trump , Donald Trump , Donald Trump , Donald Trump , Donald Trump , Donald Trump , Donald Trump , Donald Trump , Donald Trump , Donald Trump , Donald Trump , Donald Trump , Donald Trump , Donald Trump , Donald Trump , Donald Trump , Donald Trump , Donald Trump , Donald Trump , Donald Trump , Donald Trump , Donald Trump , Donald Trump , Donald Trump , Donald Trump , Donald Trump , Donald Trump , Donald Trump , Donald Trump , Donald Trump , Donald Trump , Donald Trump , Donald Trump , Donald Trump , Donald Trump , Donald Trump , Donald Trump , Donald Trump , Donald Trump , Donald Trump , Donald Trump , Donald Trump , Donald Trump , Donald Trump , Donald Trump , Donald Trump , Donald Trump , Donald Trump , Donald Trump , Donald Trump , Donald Trump , Donald Trump , Donald Trump , Donald Trump , 
source: wikipedia

Sabtu, 10 Juni 2017

Kronologi Demo 4 November: dari Damai hingga Berakhir Ricuh

 Kronologi Demo 4 November: dari Damai hingga Berakhir Ricuh


Hasil gambar untuk Kronologi Demo 4 November: dari Damai hingga Berakhir Ricuh

       Jakarta - Aksi demo menuntut pengusutan kasus penistaan agama yang diduga dilakukan oleh Gubernur nonaktif Basuki T Purnama (Ahok) di depan Istana Negara, 4 November, lalu berakhir ricuh. Polisi pun terpaksa menembakkan gas air mata untuk membubarkan massa yang rusuh.

"Ini rekan-rekan bisa lihat bagaimana polisi persuasif, jadi kalau polisi melakukan penyerangan itu tidak betul, lihat bahkan pengamanan demo kita salat," ujar Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Awi Setiyono saat jumpa pers di Mapolda Metro Jaya, Jakarta, Senin (7/11/2016).

Awi mengatakan aparat polisi telah berusaha semaksimal mungkin melakukan pengamanan demo secara persuasif dan humanis. Namun aksi damai itu berubah menjadi ricuh setelah sekelompok massa melakukan provokasi dengan melempari aparat menggunakan batu, bambu hingga besi ujung pagar Monas.

Awi menyebut total ada 350 korban luka dan kelelahan dalam insiden tersebut. Selain itu, 18 unit mobil dinas TNI-Polri yang diparkir di Monas, dirusak massa.

Awi kemudian menjelaskan kronologi aksi dari mulai massa datang hingga massa bubar pada Jumat malam. Berikut kronologinya:

13.00 WIB
Setelah salat Jumat massa berbondong-bondong menuju Istana Negara.

Hasil gambar untuk Demo 4 November banyak
13.50 WIB
Massa mulai melakukan pelemparan ke arah polisi untuk pertama kalinya. Namun kejadian itu tidak berlangsung lama dan massa kembali tenang.

14.41 WIB
Sekelompok massa kembali lagi melempari polisi untuk kedua kalinya. Polisi mulai membacakan Asmaul Husna ketika massa kembali ricuh.

14.42 WIB
Massa yang berada di garis depan menarik pagar kawat berduri sehingga keluar dari cone block. Polisi membatasi massa demo dengan lapisan cone block dan dua lapis kawat berduri (security barrier).

15.10 WIB
Massa dan polisi melaksanakan salat Asar.

15.47 WIB
Massa yang berada di depan Wisma TNI, Jl Medan Merdeka Barat arah Harmoni kembali ricuh dengan melempari polisi menggunakan bambu, batu dan botol minuman. Massa juga membakar ban bekas.

15.58 WIB
Perwakilan massa meminta masuk kita antar sampai ke depan istana.

18.14 WIB
Massa sudah mempersiapkan diri untuk merusuh dengan mengoleskan pasta gigi ke wajahnya.

19.00 WIB
Massa semakin memanas dan terpecah menjadi dua. Beberapa kelompok massa mengadang massa yang ricuh dengan membentengi polisi, sementara massa lainnya melakukan tindakan kerusuhan dengan terus melempari petugas.

19.05 WIB
Kedua massa kelihatan ricuh, yang mau menyerang dan melindungi polisi, tapi akhirnya jebol sehingga kericuhan pun pecah dan semakin tidak terkendali.

19.10 WIB
Massa semakin rusuh dan sudah melakukan penyerangan kepada polisi dengan bambu, batu dan benda-benda keras lainnya.

19.33 WIB
Untuk membubarkan massa yang semakin ricuh, polisi menembakkan gas air mata untuk pertama kalinya. Massa pun panik dan berlarian hingga terurai.

19.41 WIB
Polisi kembali menembakkan gas air mata untuk gelombang kedua.

19.48 WIB
Polisi menembakkan gas air mata untuk ketiga kalinya.

19.53 WIB
Massa semakin beringas dan mulai terjadi kericuhan, termasuk bentrok dengan aparat. Massa melempari petugas dengan botol, batu, dan benda-benda yang ada di dekatnya. Polisi tetap menembakkan gas air mata untuk membubarkan massa.

20.01 WIB
Kendati tembakan gas air mata terus dilakukan, namun massa semakin menjadi-jadi. Beberapa di antaranya ada yang melempari petugas dengan petasan.

20.04 WIB
Massa menyalakan api lalu membakar truk Brimob dan mobil security barrier.

20.06 WIB
Petugas Dinas Pemadam Kebakaran (Damkar) Pemprov DKI mulai memadamkan api yang menghanguskan truk dan security barrier.

20.15 WIB
Situasi mulai kondusif dan Kapolri Jenderal Tito Karnavian pun naik panggung, memerintahkan anggota untuk menghentikan tembakan gas air mata. Anggota Brimob pun berangsur-angsur menarik diri.

Di sela-sela kericuhan itu, polisi mengamankan 10 orang peserta demo. Namun sepuluh orang itu telah dipulangkan karena belum cukup b Kronologi Demo 4 November: dari Damai hingga Berakhir Ricuh

       Jakarta - Aksi demo menuntut pengusutan kasus penistaan agama yang diduga dilakukan oleh Gubernur nonaktif Basuki T Purnama (Ahok) di depan Istana Negara, 4 November, lalu berakhir ricuh. Polisi pun terpaksa menembakkan gas air mata untuk membubarkan massa yang rusuh.

"Ini rekan-rekan bisa lihat bagaimana polisi persuasif, jadi kalau polisi melakukan penyerangan itu tidak betul, lihat bahkan pengamanan demo kita salat," ujar Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Awi Setiyono saat jumpa pers di Mapolda Metro Jaya, Jakarta, Senin (7/11/2016).

Awi mengatakan aparat polisi telah berusaha semaksimal mungkin melakukan pengamanan demo secara persuasif dan humanis. Namun aksi damai itu berubah menjadi ricuh setelah sekelompok massa melakukan provokasi dengan melempari aparat menggunakan batu, bambu hingga besi ujung pagar Monas.

Awi menyebut total ada 350 korban luka dan kelelahan dalam insiden tersebut. Selain itu, 18 unit mobil dinas TNI-Polri yang diparkir di Monas, dirusak massa.

Awi kemudian menjelaskan kronologi aksi dari mulai massa datang hingga massa bubar pada Jumat malam. Berikut kronologinya:

13.00 WIB
Setelah salat Jumat massa berbondong-bondong menuju Istana Negara.

13.50 WIB
Massa mulai melakukan pelemparan ke arah polisi untuk pertama kalinya. Namun kejadian itu tidak berlangsung lama dan massa kembali tenang.

14.41 WIB
Sekelompok massa kembali lagi melempari polisi untuk kedua kalinya. Polisi mulai membacakan Asmaul Husna ketika massa kembali ricuh.

14.42 WIB
Massa yang berada di garis depan menarik pagar kawat berduri sehingga keluar dari cone block. Polisi membatasi massa demo dengan lapisan cone block dan dua lapis kawat berduri (security barrier).

15.10 WIB
Massa dan polisi melaksanakan salat Asar.

15.47 WIB
Massa yang berada di depan Wisma TNI, Jl Medan Merdeka Barat arah Harmoni kembali ricuh dengan melempari polisi menggunakan bambu, batu dan botol minuman. Massa juga membakar ban bekas.

15.58 WIB
Perwakilan massa meminta masuk kita antar sampai ke depan istana.

18.14 WIB
Massa sudah mempersiapkan diri untuk merusuh dengan mengoleskan pasta gigi ke wajahnya.

19.00 WIB
Massa semakin memanas dan terpecah menjadi dua. Beberapa kelompok massa mengadang massa yang ricuh dengan membentengi polisi, sementara massa lainnya melakukan tindakan kerusuhan dengan terus melempari petugas.

19.05 WIB
Kedua massa kelihatan ricuh, yang mau menyerang dan melindungi polisi, tapi akhirnya jebol sehingga kericuhan pun pecah dan semakin tidak terkendali.

19.10 WIB
Massa semakin rusuh dan sudah melakukan penyerangan kepada polisi dengan bambu, batu dan benda-benda keras lainnya.

19.33 WIB
Untuk membubarkan massa yang semakin ricuh, polisi menembakkan gas air mata untuk pertama kalinya. Massa pun panik dan berlarian hingga terurai.

19.41 WIB
Polisi kembali menembakkan gas air mata untuk gelombang kedua.

19.48 WIB
Polisi menembakkan gas air mata untuk ketiga kalinya.

19.53 WIB
Massa semakin beringas dan mulai terjadi kericuhan, termasuk bentrok dengan aparat. Massa melempari petugas dengan botol, batu, dan benda-benda yang ada di dekatnya. Polisi tetap menembakkan gas air mata untuk membubarkan massa.

20.01 WIB
Kendati tembakan gas air mata terus dilakukan, namun massa semakin menjadi-jadi. Beberapa di antaranya ada yang melempari petugas dengan petasan.

20.04 WIB
Massa menyalakan api lalu membakar truk Brimob dan mobil security barrier.

20.06 WIB
Petugas Dinas Pemadam Kebakaran (Damkar) Pemprov DKI mulai memadamkan api yang menghanguskan truk dan security barrier.

20.15 WIB
Situasi mulai kondusif dan Kapolri Jenderal Tito Karnavian pun naik panggung, memerintahkan anggota untuk menghentikan tembakan gas air mata. Anggota Brimob pun berangsur-angsur menarik diri.

Di sela-sela kericuhan itu, polisi mengamankan 10 orang peserta demo. Namun sepuluh orang itu telah dipulangkan karena belum cukup bukti melakukan tindakan ricuh.

Polisi juga mengamankan sejumlah barang bukti terkait insiden tersebut, di antaranya sejumlah cone block, beberapa bilah bambu, sejumlah anak panah dari paku, sejumlah kelereng, dan lainnya. (mei/dhn)


source: detik news Kronologi Demo 4 November: dari Damai hingga Berakhir Ricuh

       Jakarta - Aksi demo menuntut pengusutan kasus penistaan agama yang diduga dilakukan oleh Gubernur nonaktif Basuki T Purnama (Ahok) di depan Istana Negara, 4 November, lalu berakhir ricuh. Polisi pun terpaksa menembakkan gas air mata untuk membubarkan massa yang rusuh.

"Ini rekan-rekan bisa lihat bagaimana polisi persuasif, jadi kalau polisi melakukan penyerangan itu tidak betul, lihat bahkan pengamanan demo kita salat," ujar Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Awi Setiyono saat jumpa pers di Mapolda Metro Jaya, Jakarta, Senin (7/11/2016).

Awi mengatakan aparat polisi telah berusaha semaksimal mungkin melakukan pengamanan demo secara persuasif dan humanis. Namun aksi damai itu berubah menjadi ricuh setelah sekelompok massa melakukan provokasi dengan melempari aparat menggunakan batu, bambu hingga besi ujung pagar Monas.

Awi menyebut total ada 350 korban luka dan kelelahan dalam insiden tersebut. Selain itu, 18 unit mobil dinas TNI-Polri yang diparkir di Monas, dirusak massa.

Awi kemudian menjelaskan kronologi aksi dari mulai massa datang hingga massa bubar pada Jumat malam. Berikut kronologinya:

13.00 WIB
Setelah salat Jumat massa berbondong-bondong menuju Istana Negara.

13.50 WIB
Massa mulai melakukan pelemparan ke arah polisi untuk pertama kalinya. Namun kejadian itu tidak berlangsung lama dan massa kembali tenang.

14.41 WIB
Sekelompok massa kembali lagi melempari polisi untuk kedua kalinya. Polisi mulai membacakan Asmaul Husna ketika massa kembali ricuh.

14.42 WIB
Massa yang berada di garis depan menarik pagar kawat berduri sehingga keluar dari cone block. Polisi membatasi massa demo dengan lapisan cone block dan dua lapis kawat berduri (security barrier).

15.10 WIB
Massa dan polisi melaksanakan salat Asar.

15.47 WIB
Massa yang berada di depan Wisma TNI, Jl Medan Merdeka Barat arah Harmoni kembali ricuh dengan melempari polisi menggunakan bambu, batu dan botol minuman. Massa juga membakar ban bekas.

15.58 WIB
Perwakilan massa meminta masuk kita antar sampai ke depan istana.

18.14 WIB
Massa sudah mempersiapkan diri untuk merusuh dengan mengoleskan pasta gigi ke wajahnya.

19.00 WIB
Massa semakin memanas dan terpecah menjadi dua. Beberapa kelompok massa mengadang massa yang ricuh dengan membentengi polisi, sementara massa lainnya melakukan tindakan kerusuhan dengan terus melempari petugas.

19.05 WIB
Kedua massa kelihatan ricuh, yang mau menyerang dan melindungi polisi, tapi akhirnya jebol sehingga kericuhan pun pecah dan semakin tidak terkendali.

19.10 WIB
Massa semakin rusuh dan sudah melakukan penyerangan kepada polisi dengan bambu, batu dan benda-benda keras lainnya.

19.33 WIB
Untuk membubarkan massa yang semakin ricuh, polisi menembakkan gas air mata untuk pertama kalinya. Massa pun panik dan berlarian hingga terurai.

19.41 WIB
Polisi kembali menembakkan gas air mata untuk gelombang kedua.

19.48 WIB
Polisi menembakkan gas air mata untuk ketiga kalinya.

19.53 WIB
Massa semakin beringas dan mulai terjadi kericuhan, termasuk bentrok dengan aparat. Massa melempari petugas dengan botol, batu, dan benda-benda yang ada di dekatnya. Polisi tetap menembakkan gas air mata untuk membubarkan massa.

20.01 WIB
Kendati tembakan gas air mata terus dilakukan, namun massa semakin menjadi-jadi. Beberapa di antaranya ada yang melempari petugas dengan petasan.

20.04 WIB
Massa menyalakan api lalu membakar truk Brimob dan mobil security barrier.

20.06 WIB
Petugas Dinas Pemadam Kebakaran (Damkar) Pemprov DKI mulai memadamkan api yang menghanguskan truk dan security barrier.

20.15 WIB
Situasi mulai kondusif dan Kapolri Jenderal Tito Karnavian pun naik panggung, memerintahkan anggota untuk menghentikan tembakan gas air mata. Anggota Brimob pun berangsur-angsur menarik diri.

Di sela-sela kericuhan itu, polisi mengamankan 10 orang peserta demo. Namun sepuluh orang itu telah dipulangkan karena belum cukup b Kronologi Demo 4 November: dari Damai hingga Berakhir Ricuh

       Jakarta - Aksi demo menuntut pengusutan kasus penistaan agama yang diduga dilakukan oleh Gubernur nonaktif Basuki T Purnama (Ahok) di depan Istana Negara, 4 November, lalu berakhir ricuh. Polisi pun terpaksa menembakkan gas air mata untuk membubarkan massa yang rusuh.

"Ini rekan-rekan bisa lihat bagaimana polisi persuasif, jadi kalau polisi melakukan penyerangan itu tidak betul, lihat bahkan pengamanan demo kita salat," ujar Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Awi Setiyono saat jumpa pers di Mapolda Metro Jaya, Jakarta, Senin (7/11/2016).

Awi mengatakan aparat polisi telah berusaha semaksimal mungkin melakukan pengamanan demo secara persuasif dan humanis. Namun aksi damai itu berubah menjadi ricuh setelah sekelompok massa melakukan provokasi dengan melempari aparat menggunakan batu, bambu hingga besi ujung pagar Monas.

Awi menyebut total ada 350 korban luka dan kelelahan dalam insiden tersebut. Selain itu, 18 unit mobil dinas TNI-Polri yang diparkir di Monas, dirusak massa.

Awi kemudian menjelaskan kronologi aksi dari mulai massa datang hingga massa bubar pada Jumat malam. Berikut kronologinya:

13.00 WIB
Setelah salat Jumat massa berbondong-bondong menuju Istana Negara.

13.50 WIB
Massa mulai melakukan pelemparan ke arah polisi untuk pertama kalinya. Namun kejadian itu tidak berlangsung lama dan massa kembali tenang.

14.41 WIB
Sekelompok massa kembali lagi melempari polisi untuk kedua kalinya. Polisi mulai membacakan Asmaul Husna ketika massa kembali ricuh.

14.42 WIB
Massa yang berada di garis depan menarik pagar kawat berduri sehingga keluar dari cone block. Polisi membatasi massa demo dengan lapisan cone block dan dua lapis kawat berduri (security barrier).

15.10 WIB
Massa dan polisi melaksanakan salat Asar.

15.47 WIB
Massa yang berada di depan Wisma TNI, Jl Medan Merdeka Barat arah Harmoni kembali ricuh dengan melempari polisi menggunakan bambu, batu dan botol minuman. Massa juga membakar ban bekas.

15.58 WIB
Perwakilan massa meminta masuk kita antar sampai ke depan istana.

18.14 WIB
Massa sudah mempersiapkan diri untuk merusuh dengan mengoleskan pasta gigi ke wajahnya.

19.00 WIB
Massa semakin memanas dan terpecah menjadi dua. Beberapa kelompok massa mengadang massa yang ricuh dengan membentengi polisi, sementara massa lainnya melakukan tindakan kerusuhan dengan terus melempari petugas.

19.05 WIB
Kedua massa kelihatan ricuh, yang mau menyerang dan melindungi polisi, tapi akhirnya jebol sehingga kericuhan pun pecah dan semakin tidak terkendali.

19.10 WIB
Massa semakin rusuh dan sudah melakukan penyerangan kepada polisi dengan bambu, batu dan benda-benda keras lainnya.

19.33 WIB
Untuk membubarkan massa yang semakin ricuh, polisi menembakkan gas air mata untuk pertama kalinya. Massa pun panik dan berlarian hingga terurai.

19.41 WIB
Polisi kembali menembakkan gas air mata untuk gelombang kedua.

19.48 WIB
Polisi menembakkan gas air mata untuk ketiga kalinya.

19.53 WIB
Massa semakin beringas dan mulai terjadi kericuhan, termasuk bentrok dengan aparat. Massa melempari petugas dengan botol, batu, dan benda-benda yang ada di dekatnya. Polisi tetap menembakkan gas air mata untuk membubarkan massa.

20.01 WIB
Kendati tembakan gas air mata terus dilakukan, namun massa semakin menjadi-jadi. Beberapa di antaranya ada yang melempari petugas dengan petasan.

20.04 WIB
Massa menyalakan api lalu membakar truk Brimob dan mobil security barrier.

20.06 WIB
Petugas Dinas Pemadam Kebakaran (Damkar) Pemprov DKI mulai memadamkan api yang menghanguskan truk dan security barrier.

20.15 WIB
Situasi mulai kondusif dan Kapolri Jenderal Tito Karnavian pun naik panggung, memerintahkan anggota untuk menghentikan tembakan gas air mata. Anggota Brimob pun berangsur-angsur menarik diri.

Di sela-sela kericuhan itu, polisi mengamankan 10 orang peserta demo. Namun sepuluh orang itu telah dipulangkan karena belum cukup bukti melakukan tindakan ricuh.

Polisi juga mengamankan sejumlah barang bukti terkait insiden tersebut, di antaranya sejumlah cone block, beberapa bilah bambu, sejumlah anak panah dari paku, sejumlah kelereng, dan lainnya. (mei/dhn)


source: detik news